Adalah saran kakak perempuanku untuk mengunjungi seorang cenayang, untuk melakukan kontak dengan mendiang istriku. Dia bilang itu bisa meringankan rasa sakit, membantu proses berduka.
Semua itu omong kosong, tentu saja. Benar-benar sampah. Penipuan untuk merampok orang-orang rentan yang berduka. Hanya seorang idiot yang akan percaya pada cenayang. Tapi kakakku terus menerus membujukku, sampai akhirnya---hanya untuk membuatnya diam---aku setuju.
Dia membuat janji untuk jam satu besok siang.
Aku sedang berbaring di tempat tidur sebelumnya memikirkannya. Ini akan menjadi pengalaman nyata, aku berkata pada diri sendiri. Biasanya hanya kutonton tayangan di TV, tetapi tidak pernah menonton secara langsung. Bahkan mungkin aku akan tertawa, pikirku, dan tersenyum sendiri.
Hingga sebuah suara di dalam kepalaku bertanya, "Bagaimana jika benar-benar nyata? Bagaimana jika cenayang itu melakukan kontak dengan Martha?"
Aku tidak bisa tidur setelah itu.
Bagaimana jika dia memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana jika dia mengatakan bahwa itu bukan kecelakaan? Apakah itu bisa dijadikan bukti untuk membuatku ditangkap?
Aku bangkit dari tempat tidur dan menemukan kartu nama si cenayang. Aku pergi ke rumahnya dan mencekiknya saat dia sedang tidur.
Kita harus selalu berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan.
Bandung, 28 Desember 2022Â