Tentu saja aku tahu milik siapa sepatu kaca bodoh itu. Jadi kamu sampai berpikir bahwa aku aneh karena mengumumkan pencarian yang epik dan viral untuk menemukannya. Dia pada dasarnya hanyalah seorang pelayan yang bekerja di dapur. Sebagai pangeran tertampan di negeri ini, aku bisa memilih wanita tercantik di seluruh negeri.
Benar-benar kesempatan emas. Aku tidak akan pernah mendapatkan kesempatan seperti itu lagi. Tiba-tiba, entah dari mana idenya, aku memiliki kesempatan untuk melihat, menyentuh dan mengelus kaki setiap gadis di kerajaan ini. Aku tidak akan pernah bisa mengesahkan undang-undang yang membolehkan diriku menikmati kelainan ini, percayalah. Aku sudah menanyakannya pada profesor hukum yang mengajarku.
Setiap gadis muda di kerajaan duduk di kursi dan dengan senang hati mengangkat kakinya untuk kunikmati. Semuanya dicuci dan disemprot parfum yang wangi. Kuku jari kaki dicat dengan berbagai warna pelangi yang ceria. Akan menjadi kenangan yang takkan kulupakan sepanjang hidupku.
Semua kaki, kaki yang indah dan mulus itu, layak dan wajar  merasakan sentuhan tangan seorang pangeran tampan.
Dan Cinde tidak terlalu buruk, kok. Dia memang sedikit naif, tetapi dia menjaga kastil tetap rapi dan bersih.
Kakinya yang kecil manis juga.
Bandung, 28 Desember 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI