Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinterklas

25 Desember 2022   12:00 Diperbarui: 25 Desember 2022   12:01 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petrus, seorang bujang lapuk, sedang berada di mal, berbelanja keperluan untuk libur akhir tahun. Dia melewati seorang anak laki-laki di pangkuan Sinterklas, dan kebetulan mendengar. "Sinterklas, aku harap Sinterklas mengirimkan hadiah buat adik-adikku. Ibu tidak punya cukup uang untuk membelikan kami kado Natal."

Suara anak laki-laki itu tertahan. "Aku dan adik-adik sudah menjadi anak baik."

Johan berbalik dan berkata. "Nak, kebetulan aku mendengar. Aku akan merasa terhormat untuk memberikan setiap anggota keluargamu hadiah apa saja. Kalian semua berhak bahagia."

Air mata mengalir di pipi anak laki-laki itu juga dari mata Sinterklas.

"Anda pantas memakai topiku," kata Sinterklas. "Anda membuat keajaiban."

Bintaro, 25 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun