Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keterlibatan

24 Desember 2022   15:00 Diperbarui: 24 Desember 2022   15:03 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku menyaksikan Bumi mati. Tidak adil untuk mengatakan bahwa aku tak bersalah dalam hal ini.

Pada jam sepuluh lewat tiga puluh menit pagi ini, aku diberi pilihan: menyerahkan vaksin penemuanku, atau menyaksikan planet ini terbakar.

Aku tahu maksud dari mereka yang membuat permintaan ini sama sekali tidak masuk akal. Proyek ini adalah karya hidupku. Aku kehilangan keluarga, dan juga banyak teman. Mengapa aku yang harus memenuhi permintaan tebusan mereka?

Lima jam kemudian, pandemi akibat penularan super virus telah memusnahkan setengah dari populasi global.

Setelah direnungkan, sekarang jelas bahwa aku membuat keputusan dengan tidak bijaksana.

Oh, dasar manusia sombong!

Bintaro, 24 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun