Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Impostor Syndrome

23 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 23 Desember 2022   10:09 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sindrom Penipu: ketakutan tak masuk akal bahwa si penderita akan danggap sebagai penipu. 

Setidaknya, begitulah yang diidap oleh suamiku.

Aku melirik ke kaca spion sambil mengemudi dan membisikkan ucapan 'terima kasih' dengan sangat pelan, nyaris tanpa suara. Lebih dari sekadar batu bata dan kayu, rumah tua era kolonial itu adalah rumah pertamaku yang sebenarnya, tempat untuk dimiliki dan bahagia selamanya. Hanya saja....

Kemudian, di luar batas kota, aku menepi dan menangisi Heriyan. Bagaimana dia mengatasi 'hilangnya' aku? Polisi, media, kebenaran tentang masa laluku yang kelam....

Terlambat sudah. Dia akan segera menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada penipu, minus sindromnya.

Rest Area KM 97B Cipularang, 23 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun