Abigail Kinoiki Kekaulike Kawananakoa, yang dikenal sebagai 'Putri Terakhir Hawaii', meninggal dunia pada tanggal 11 Desember 2022 pada usia 96 tahun.
Kerajaan Hawai'i didirikan oleh Panglima Perang Kamehameha Agung tahun 1795. Kamehameha yang berasal dari pulau Hawai'i menaklukkan pulau-pulau Oahu, Maui, Molokai and Lnai .
Tahun 1810, Kauai dan Niihau dengan sukarela bergabung, sehingga seluruh kepulauan Hawai'i menjadi kerajaan yang merdeka dan berdaulat sebelum bergabung dengan Amerika Serikat.
Kerajaan Hawaii berdaulat dari tahun 1810 hingga 1893 ketika monarki digulingkan oleh kapitalis dan pemilik tanah Amerika dan Eropa. Hawaii adalah republik merdeka dari tahun 1894 hingga 12 Agustus 1898, ketika secara resmi menjadi negara bagian Amerika Serikat ke-50. Hawaii diakui sebagai negara bagian AS pada tanggal 21 Agustus 1959 melalui referendum. Meski demikian, kaum monarki Hawaii masih menjaga susur galur darah biru mereka.
Abigail yang dikenal oleh teman-temannya sebagai Kekau, merupakan salah satu mata rantai terakhir keluarga kerajaan dan diingat atas kedermawanan dan sumbangannya terhadap budaya tradisional Hawaii.
Pewaris kerajaan itu meninggal dengan damai di rumahnya di Honolulu pada hari Minggu dengan 'istrinya' di sisinya, demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Iolani, istana bersejarah keluarga kerajaan dan satu-satunya kediaman kerajaan yang ada di Amerika Serikat.
"Abigail akan dikenang karena kecintaannya pada Hawaii dan orang-orangnya," kata 'istrinya', Veronica Gail Kawnanakoa. "Saya akan sangat merindukannya dengan sepenuh hati."
Abigail Kawnanakoa yang lahir di Honolulu pada tahun 1926 bersekolah di Shanghai dan California.
Kekayaannya diperkirakan mencapai 215 juta USD yang disimpan dalam dana perwalian, berasal dari kakek buyutnya, James Campbell, seorang pengusaha Irlandia yang memiliki perkebunan gula.
Salah satu tindakan kedermawanannya adalah mendanai beasiswa untuk penduduk asli Hawaii dan berkontribusi dalam pemeliharaan Istana Iolani, yang sekarang menjadi museum.