Aku berlutut mendengarkan retorika dalam khotbahnya yang bertele-tele ngalor ngidul , mendengarkan kehilangan yang membuatnya terlempar ke pinggir jalan dan meninggalkannya dengan berita lama yang menjilat wajahnya seperti anjing kampung yang ditelantarkan. Aku menyisipkan seratus ribu ke tangannya.
Akhir dunia adalah kiamat, tidak perlu sepatu, katanya seakan bersabda.
Kata-kata dibeli dan dibayar dengan utang.
Sekarang aku harus membawa kata-kata bersamaku, dan untuk melakukan itu saya harus bangun dan terus berjalan dalam pengembaraan kecil yang serupa, sampai semuanya rusak dan aspal jalan menyentuh tapak kaki hingga berdarah untuk menemukan jalan kembali.
Bandung, 7 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H