Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 69: Telur

4 Desember 2022   09:24 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:26 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pacar pertamaku tidak tetap pendirian. Satu hari dia makan bubur ayam dengan telur mentah, lain kali dengan telur rebus tanpa diaduk, dan besoknya banjir kecap tanpa telur diaduk rata dengan bawang goreng menumpuk di atas kerupuk. 

Tapi bukan itu yang membuatku mengucapkan kata putus. Dia cerewet tanpa henti dan selalu cegukan di meja makan warung kaki lima.

***

"Aku suka kuning telur," kataku kepada pacar keduaku. "Kalau begitu aku putihnya saja," katanya.

Tapi telurnya selalu direbus. Dia biasa membuat suara mengorok seperti babi ketika tertawa. 

Lalu dia pergi ke luar negeri untuk menemukan jati diri.

***

Pacar ketiga mengatakan dia tidak percaya telur rebus. "Terlalu misterius bagiku," katanya, dan aku diam saja. Dia memasak telur ceplok dan dadar 'karena aku bisa melihat semua isinya,' dan kami berdua memakannya dalam diam.

***

Pacar keempat menggunakan timer untuk memasak telur ayam kampung. Hasilnya telur setengah matang sempurna, tetapi aku jadi curiga dia suka curang. Terakhir kali aku melihatnya, dia berkata, "Oh, ternyata kamu sudah punya yang baru."

***

Aku merebus dan menggoreng telur sendiri karena pacar kelimaku seorang vegan, dan dia berbicara tentang indung telur dalam rahim wanita.

Dia membuat roti bakar bukan dengan telur dadar atau mentega asli, tetapi dengan cuka sari apel dan susu almond. Aku bilang padanya rasanya berbeda,  tetapi sangat enak.

Aku bicara jujur.

Bandung, 4 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun