Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Landak

24 November 2022   09:00 Diperbarui: 24 November 2022   08:59 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
panafricanartour.com

Sabtu kemarin, suamiku, Himawal, membawa pulang landak yang diawetkan dan memberitahuku bahwa durinya tajam.

"Jadi kamu menyentuhnya untuk memastikan?" aku bertanya.

"Demi Tuhan, tentu tidak." kata Himawal. "Mengapa aku melakukan itu?" Dia masuk ke kamar untuk tidur siang, dan duri-duri memberi isyarat, hitam dan berkilau.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku tidak akan menyentuh landak.

Atau, kalaupun aku melakukannya, aku akan mampu mengendalikan diri untuk menyentuh dengan pelan sehingga tidak tertusuk dalam.

Aku tidak akan membantingkan telapak tanganku ke atas durinya.

Aku benar-benar tidak akan secara sengaja jatuh ke atas binatang itu, merusaknya sambil menusuk perutku dengan duri.

Aku tidak akan berbaring di lantai dan tunduk pada rasa sakit sesakit sayatan skalpel dokter bedah.

Untuk mengalihkan perhatian, aku menyiapkan sepiring kroket sayur.

Aku mencari tentang landak di internet dan mengetahui bahwa duri mereka menembus kulit dua kali lebih mudah dari jarum suntik. Kemudian duri kecilnya mencegah duri terlepas kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun