Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 59)

16 November 2022   11:00 Diperbarui: 16 November 2022   11:01 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sehari sesudahnya, dampak melihat pria berbaju hitam itu masih saja menggerogoti Awang. Semuanya masih terasa sangat mustahil. Tentu, beberapa mimpinya benar-benar terjadi di masa lalu.

Tapi itu terjadi sebelum dia bermimpi, bukan sesudahnya. Dan tak satu pun dari mimpi-mimpi dalam tidurnya seburuk ini. Ada sesuatu yang sangat salah dengan itu semua, dan dia tidak bisa mengingatnya, tidak peduli seberapa keras dia mencoba.

Pria itu, atau apakah itu hanya sosok gelap ... apa pun itu, sangatlah menakutkan, dan Awang perlu tahu apa artinya itu. Awang merasa seperti sedang diteror, dan dia berharap hal itu bisa ditangkal.

Apa yang akan dia lakukan. Perkawinnya Pernikahan sedang menjadi taruhan. Mereka tidak akan bertahan lama dengan cobaan lain seperti komanya.

Dan sosok itu... akan muncul lagi. Dia bisa merasakannya.

Tapi kenapa, kenapa dia begitu yakin? Awang tidak pernah yakin akan hal lain sejak dia bertemu Kuntum. Istrinya sangat yakin padanya. Itu adalah hal yang baik.

Tapi ... ini adalah sesuatu yang lain. Sosok itu bisa datang dari mana saja. Dia mengalami kesulitan bahkan untuk berjalan di dalam rumahnya sendiri di malam hari tanpa tanpa rasa takut yang mencekam.

Kapan ini akan berakhir? Di mana mimpi buruk itu akan berakhir?

***

Begitu tertidur, Halida mendapati dirinya berada di tempat yang sama selama lima malam terakhir. Dia terus dibingungkan oleh sifat kumulatif dari mimpi bodohnya. Dan sekarang dia berada di dalamnya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun