Aku bangkit dan menuju pintu. "Oh, aku belum bayar teh."
"Nggak apa-apa, sayang," katanya dengan senyum lega. "Simpan saja uangmu."
***
Selanjutnya, aku memutuskan untuk menemui Steben Damanik.
Aku membayangkan Steben adalah tipe orang yang akan berbicara jika aku membuatnya senang. Dalam perjalanan ke showroom-nya, aku memikirkan informasi yang diberikan Emak Ema kepadaku  dan memutuskan bahwa dia jujur. Tidak diragukan lagi, perempuan itu ketakutan.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H