Mak Ema sekarang menjadi lebih bertele-tele.
"Aku tidak bisa bilang kalau aku kaget kamu ternyata kenal Steben. Cuma perlu kamu tahu, Steben Damanik sebenarnya bukan orang jahat, meskipun mobilnya jelek. Ada seorang pria yang mendapatkan Equus Prestige --"Â
"Aku tidak perlu cerita tentang mobilnya," kataku. "Ceritakan tentang Steben."
Emak Ema menatapku dengan pandangan sengit.
"Dia datang ke sini kalau nggak salah hari minggu lalu dan bertanya padaku apakah aku mau dapat lima ribu dengan gampang?"
"Dan setelah berpikir dengan berbagai pertimbangan kamu jawab 'Ya'," aku bergumam.
"Jadi?" protesnya.
"Lanjut," kataku.
"Steben memberikan ciri-ciri kamu," dia melanjutkan, "dan bilang mungkin kamu akan datang ke sini menanyakan tentang seorang wanita muda dan teman laki-lakinya. Aku harus memberi tahu kamu bahwa mereka berdua ada di sini Jumat lalu dan bahwa pria yang dimaksud selalu datang ke sini, salah satu pelanggan tetap, seperti yang kamu dengar." Dia berhenti sejenak untuk menarik napas.
"Terus?"