"Maksudmu orang yang seharusnya menemuimu di Anyer?"
Aku mengangguk. "Tapi aku tidak tahu mengapa dia menulis surat untukku ke hotel Marbella. Dia tahu alamatku."
Aku memasukkan surat itu ke dalam saku. "Ada urusan apa di Rumah Sakit UI, Dok? Atau itu rahasia profesi?"
"Tidak sama sekali," kata Dr. Nasir. "Erlandi, adik ipar saya, mengalami kecelakaan motor hari ini. Dia selamat, dengan kaki patah, tetapi saya berjanji kepada adik saya bahwa saya akan melihat dan memastikan bahwa dia dirawat dengan baik."
"Di mana kecelakaan itu?" tanyaku.
"Di Cikampek. Mengapa kamu bertanya?"
"Hanya kebetulan seorang temanku terlibat dalam kecelakaan mobil hari ini."
"Saya turut prihatin mendengarnya," kata Dr. Nasir. "Apakah dia terluka parah?"
"Seorang perempuan, namanya Ria Syarif. Dia masih dalam kondisi kritis."
"Wah," katanya dengan nada simpatik. "Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi?"
"Aku benar-benar tidak tahu", jawabku. "Tadi aku mau ikut ke rumah sakit dengan dia di ambulans. Dia hanya kenalan biasa. Aku kebetulan pernah menemukan kacamatanya dan mengembalikannya kepadanya."