Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Musim Hujan

1 November 2022   15:45 Diperbarui: 1 November 2022   15:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim Hujan melakukan intervensi ke kehidupanku.

Bunga-bunga muncul berkembang dari kuncup di ambang siang, saat aku mencoba  berolahraga selama lebih dari dua puluh menit tanpa kram. Tapi aku aku akan melewatkan detail ini, pembaca, sebelum kehidupan menyempit menjadi apa yang bisa dijangkau tangan.

Musim hujan menjelaskan, "Sudah waktunya untuk melihat ke depan."

Sebenarnya aku ingin mundur saja ke belakang. Kereta terlalu padat, mal dan kafe ramai penuh.

"Terus terang saja, aku sangat takut, Hujan," aku mengakui.

Bunga-bunga menari tertiup angin. Mendadak aku mendapat pencerahan. Tidak mudah muncul ke dunia ketika rapuh seperti mereka.

"Aku akan mencoba," kataku, sedikit lebih tenang.

Bandung, 1 November 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun