"Aku tidak tahu," jawab Ratna gugup. "Yang bisa kukatakan dia membayarku secara tunai. Aku menyimpan uangnya dan memberikan cek kepadamu. Hanya itu."
Rasanya tidak benar dan aku mengatakan kepadanya, "Haruskah aku memberi tahumu apa yang ada dalam pikiranku? Ratna, aku rasa kamu mencoba membayar utang David dengan uangmu. Seperti yang sudah pernah kubilang, Â lupakan saja."
"Bukan begitu, Han," dia memprotes. "Sumpah! David memberiku uang tunai. Jelas aku tak mungkin membawa uang sebanyak itu, jadi aku menyimpannya di bank dan memberimu cek."
"sangat sulit dipercaya," kataku ragu.
Dia mengangkat bahu. "Sayang, aku mengatakan yang sebenarnya."
Aku melihat cek itu lagi dan kemudian pada Ratna. Tidak masuk akal. "Bagaimana mungkin David bisa mengumpulkan uang empat miliar begitu mudahnya?"
"Aku rasa dia meminjamnya dari seseorang. Kamu tahu, gali lubang tutup lubang."
"Aku tidak bisa membayangkan ada orang waras yang mau meminjamkan David uang sampai empat miliar," kataku. "Apakah kamu sudah bilang David kalau aku sangat ingin bertemu dengan dia?"
"Ya, tetapi dia tidak ingin berjumpa denganmu."
Ini sungguh keterlaluan.