Aku mendengarkan setiap pagi orang-orang tua kampung kami duduk di kedai kopi dengan gigi palsu, pantat palsu, dan juga jantung palsu bertukar cerita.
Berbohong.
Mengeluh.
"Zaman edan."
"Buta sejarah."
"Bajingan harus diusir keluar."
"Referendum undang-undang."
"Ubah kembali seperti semula."
Para lansia berkumpul untuk minum kopi dan memamah roti selai srikaya. Duduk merokok mengelilingi meja.
Memecahkan masalah besar kecil, baik imajiner maupun nyata.