raba di telapak tanganku tekstil merah
reruntuhan ditera sebagai perlambang anak nakal
di kepalaku
ada bubungan tumbuh seperti tanaman liar
berdenyut membebaskan diri
dan udara langka di bawah bumi
rasakan kaki menempuh jarak di badan peta
jalan-jalan bekas luka yang diberi nama
proyek dimulai dengan huruf dan angka
bekas luka
aku apa adanya
masukkan tanggal, usia, nomor identitas
mengapa?
berani seperti ayah
penelitian tidak ada habisnya
istirahat di bawah lensa mikroskop
subjek mengenakan gaun yang dicetak dengan rasa takut
stigma dan sekrup
menjadi bayang yang lebih tinggi dari tubuh ini
hidup tanpa cahaya
di atas tinggalkan kegelapan
gugusan proyek gagal
Bandung, 19 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H