Phillip sedang bekerja di sebuah losmen di desa pedalaman ketika bertemu dengan Sang Ratu yang masih remaja.
Meskipun Sang Ratu sedang dalam persembunyian, dia sama sekali tidak bersembunyi. Dia berjalan-jalan. Dia mengobrol dengan pemilik losmen, pelayan bar, dan pelanggan tetap. Mengeluh tentang pelariannya dari ibu kota, dan perjalanan yang dilakukannya untuk itu. Itu membuatnya sakit leher dan sembelit.
Dia berbagi makanan mereka. Buah lunak dan roti keras. Bukan seolah-olah karena rendah hati, lebih seperti dia lapar.
Suatu malam di losmen dating kelompok pengamen. Dia tidak ikut berdansa. Dia memperhatikan para penari. Bukan seolah-olah dia menemukan mereka menarik, seolah-olah dia memperhatikan mereka karena mereka ada di sana dan mereka menari.
Itu menjadi terlalu berlebihan untuk Phillip. Dia pergi dan bertemu beberapa tentara republik.
Sang Ratu sangat sopan ketika tentara republik mendatanginya. Seolah-olah mereka sedang bekerja untuknya, atau dia berada di bawah perintah mereka.
Bandung, 17 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H