Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antah Berantah

17 Oktober 2022   09:01 Diperbarui: 17 Oktober 2022   09:03 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cahaya memantul dari potret kolam berpagar bakung
tenggelamkan duka lara nestapa
bergulir dari guru tua bertudung sarung
larut layaknya fatamorgana

Ini ruang tunggu untuk pasien
demi deritanya telah membalikkan harapan
meskipun tembok mencoba menebar ketenangan
gejala kami hewan peliharaan yang nakal
tidak akan terlatih diam

ekonomi ruang berarti kursi yang nyaman
ditempatkan berjarak tak dekat
kegilaan tidak menular
tetapi bahkan pasien rawat jalan
tidak dapat diprediksi

tubuh wanita bukan hilang kendali
kumpulan kekuatan.
dengan warna semburat alam
bahaya diperparah oleh komedi situasi
urgensinya mengatur pengobatan jangka mingguan
membanjiri meja  dengan mentabulasi hari

lelaki elegan bertopeng empati
dikhianati oleh monolog bingung ke telepon
menuntut lebih persetujuan
diam-diam dari pendengarnya

secara naluriah membalik badan
isyarat setengah privasi
terang-terangan memeras kesetiaan
dengan ungkapan klise
ancaman implisit bagi mereka berdua

aku heran tentang bagaimana
di balik puing-puing kepribadian
masih bisa memperkirakan nilainya cukup tinggi
mengharapkan kredit diperpanjang waktu

Bandung, 17 Oktober 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun