'Terus terang, Tuan Handaka, saya merasa sedikit bersalah mengatakan ini setelah semua kebaikan Anda. Tapi, kaleng itu harga pasarannya sangat mahal". Dia tersenyum malu
'Tidak apa-apa," aku meyakinkannya. "Aku akan membayar sesuai harga pasar."
"Sayang, kamu tidak mungkin menerima itu," potong Nyonya Ria tegas. "Lagi pula, Tuan Handaka sangat baik kepada kita. Pertama, mengembalikan kacamataku, dan kemudian datang jauh-jauh membawa foto itu."
'Ya, tentu saja, sayangku. Aku tahu," kata Tuan Syarif.
Dia berbalik menghadapku. "Tuan Handaka, kaleng timah ini pernah ditawar kolektor benda-benda militer sepuluh juta. Saya ikhlas melepaskannya untuk Anda sejuta."
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H