Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 28)

5 Oktober 2022   21:15 Diperbarui: 5 Oktober 2022   21:24 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Sebentar," potongku. "Apakah klienmu tidak ingin melihat mobil ini sebelum setuju untuk membayar harga yang aku minta?"

"Kau tidak perlu khawatir tentang itu, kawan," Steben meyakinkanku. "Klienku percaya sama aku. Dia tahu apa yang dia dapatkan. Dia tahu aku tidak akan merasa rugi sudah menolong dia mendapatkan mobiol idamannya. Tinggalkan saja mobilmu di sini. Aku akan menulis cek."

"Cek? Tidak, Steben," kataku tegas. "Tidak ada cek. Hanya uang tunai."

Mulut Steben menganga lebar. "Uang tunai?" dia bertanya tak percaya. "Begini, kau tak serius, kan? Mana mungkin aku punya dua ratus juta tergeletak di sekitar barang-barang ini!"

"Kalau begitu, besok aku datang untuk serah terima mobil ini," kataku. "Katakanlah, sekitar jam sebelas. Cukup waktu untukmu mencairkan uang."

"Tunggu dulu. Tunggu sebentar, bagaimana jakalu kau tinggalkan mobilmu di sini sekarang dan aku meminjamkan salah satu punyaku untuk mala mini?"'

"Maaf, Steben," kataku. "Besok siapkan uang tuinai dua ratus juta jam sebelas dan aku akan berada di sini dengan mobil ini."

Ekspresi Steben sekarang secara terang-terangan menunjukkan kebencian yang sangat.

"Oh, baiklah," katanya dengan cemberut. "Sampai jumpa besok."

"Siapkan uang tunai," kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun