"Terima kasih," kata Rano dengan ekspresi tak nyaman.
Bini berasumsi, dari raut wajahnya, Rano tidak akan masuk universitas. Bini punya sifat dengki dan merasa semua orang di kompleks itu berstatus lebih rendah darinya kecuali keluarga Mama Rano. Oleh karena itu dia tidak ingin berhubungan dengan mereka. Dia menganggap mereka sombong dan tak menghiraukan sapaannya setiap kali mereka berpapasan.
Keinginannya adalah semua anak di kompleks itu tidak akan menjadi orang selain buruh pekerja kasar yang tidak berpendidikan yang akan selalu merangkak berlutut.
Suaminya bekerja di kantor camat. Gajinya lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai negeri, tetapi penghasilannya memungkinkan mereka untuk hidup lebih baik daripada penyewa penghuni rusunawa lainnya. Dia biasa membual dan suka memberi tip pada anak laki-laki di situ. Mereka menjulukinya, "Tante Gembrot tukang ngasih jajan."
Sebagai seorang ibu rumah tangga dengan satu anak, dia berhasil menambah beban di tempat yang tepat di tubuhnya, dibandingkan dengan betapa langsingnya dia ketika dia menikah dan pindah ke rusunawa. Bini murah hati kepada orang-orang yang membutuhkan, tetapi tak ingin ada yang lebih baik darinya.
BERSAMBUNG