Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 21)

26 September 2022   16:00 Diperbarui: 26 September 2022   16:01 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku melaju masuk ke jalan tol dalam kota, masuk ke jalan tol Jagorawi menuju Bogor. Saya mulai menyadari bagaimana rasanya menjadi seorang mata-mata: pertanyaan rutin yang tak ada habisnya, penyamaran dan permainan asap dan cermin, menindaklanjuti setiap petunjuk kecil betapa pun samar tampaknya.

Sekitar satu jam kemudian aku sudah di Bogor Barat. Aku berhenti di sebuah warung kecil kecil dan menanyakan jalan ke Pondok Bunga Seruni.

"Gampang, kok," kata perempuan pemilik warung. "Ada pintu gerbang biru dan ada pohon tinggi di belakang garasi."

Ternyata memang cukup mudah untuk ditemukan.

Ada seorang gadis kecil sekitar sepuluh tahun sedang bermain dengan bola di pekarangan. Wajahnya serius dengan bola mata besar dan sayu. Dari bawah topi rajutannya muncul kuncir panjang yang diikat dengan pita merah.

Aku menyapanya. "Halo."

Gadis itu berhenti memantulkan bolanya dan melihat ke arahku. Wajahnya tiba-tiba berubah menjadi senyum yang aneh.

"Halo," katanya.

"Apakah Nyonya Ria tinggal di sini?" tanyaku. Dia mengangguk.

Kami berjalan ke pintu depan bersama-sama, dan ketika menekan bel, aku menoleh ke anak itu yang sedang mengamatiku. Matanya berwarna cokelat tua.

"Dan siapa namamu?" tanyaku padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun