Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 17)

21 September 2022   21:37 Diperbarui: 23 September 2022   22:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Dengan ogah-ogahan, aku mengangkat gagang telepon.

"Ayo," kata Joko, "bilang ingin bicara dengan jenderal Bambang."

Aku menatap Joko Seng, tapi dari ekspresinya menunjukkan niat baik yang tulus. Aku berkata ke gagang telepon, "Tolong bicara dengan Jenderal Bambang."

Terdengar suara seorang pria berkata, 'Tolong tunggu sebentar, Pak Joko."

Kemudian terdengar suara lain, "Hei, Jok. Ada apa?"

Joko mengambil gagang telepon dari tanganku. "Selamat dengan kelahiran cucu baru, Mbang," katanya dan memegang gagang telepon swediemikian rupa sehingga aku bisa mendengar jawabannya.

"Cuma mau ngomong gitu?" tanya suara di ujung sana. "Untuk saat ini, Mbang," kata Joko.

"Sialan," jawaban dari ujung sana menggelegar. "Aku banyak kerjaan, Jok. Entah dengan depertemenmu," suara di sana yang mirip dengan suara Kapolri di televisi disusul bunyi klik yang keras.

Joko menyatukan ujung jarinya dan menatapku. "Apakah itu cukup memuaskan bagi Anda, Tuan Handaka?"

"Ya," jawabku lemah. "Sebenarnya apa yang diharapkan dariku?"'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun