Eksperimen itu berhasil.
Aku sedang menatap klon diriku, mengagumi betapa berbedanya dia dengan citra diriku.
Dia refleksi hidup dengan kemandirian baru dan dia menatapku dengan keheranan dan kebingungan yang sama.
Rekan-rekanku berbagi kegembiraan, dan aku tidak bisa memikirkan hal yang lebih baik selain mengangkat tangan dan menyambutnya ke dunia dengan jabat tangan. Dia terkejut dengan gerakan itu, tetapi dengan enggan menerimanya.
Tangannya terasa lebih kasar dari tanganku. Aku mentapa ke bawah dan apa yang kupikir sebagai ketidaksempurnaan dalam proses itu hanyalah konfirmasi dari kesempurnaannya. Tanganku adalah tangan orang dewasa tetapi dengan kulit yang segar dan tak berkerut.
Aku terhuyung mundur dan pergi untuk menarik lengan bajuku, tapi baru sekarang aku sadar bahwa aku telanjang. Udara ruangan dingin dan aku tidak memiliki rambut. Bekas operasi usus buntuku tak ada karena aku masih memiliki usus buntu dan tertutup cairan lengket.
Dan aku menatap ke atas, melihat rasa kasihan terlukis di wajahku.
Bandung, 20 September 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI