Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

D.I.H: 12. Mengelola Etika

18 September 2022   13:25 Diperbarui: 18 September 2022   13:29 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Setelah dipandu ke berbagai tempat suci, sambil merenungkan banyak hal yang terjadi di lingkungan setempat melalui narasi dari Khrisna yang berpengetahuan luas, yang telah direkomendasikan oleh Hotel, kami melihat proses ngaben di pinggiran kota Denpasar. 

Seperti yang kupikirkan tentang kemungkinan menyesuaikan pandangan tentang keterkaitan kehidupan, sesaat disiram momok kematian melalui pengalaman kita sendiri dan mayat yang dibakar di bawah sinar matahari berdebu dilengkapi oleh orang-orang acak mengamati tubuh hancur dalam api penyucian. 

Karena kami telah berencana untuk tinggal di perkebunan mangga Indramayu selama beberapa minggu sesuai ketentuan hukum, kami mengemasi barang-barang kami dan naik taksi dari hotel menuju bandara.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun