Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 59: Cerita Cinta yang Salah

18 September 2022   08:00 Diperbarui: 18 September 2022   08:01 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang laki-laki muda dan gadis.

Kamu tahu ke mana arahnya, kan?

Pertama, laki-laki muda itu. Sebenarnya, dia sama sekali bukan laki-laki muda, tetapi seorang pria yang baru saja memasuki usia empat puluh. Jurang usia paruh baya yang tiba-tiba. Namun, ketika dia berhasil mencukur dan menata rambutnya, dia terlihat jauh lebih muda. Semua profil kencan online-nya mengatakan dia berusia akhir dua puluhan.

Kamu terlihat sangat muda, seru mereka kagum. Apa rahasiamu?

Hindari aktivitas fisik apa pun, katanya datar.

Atau mungkin usia fisikku tetap stagnan seiring dengan usia emosional.

Dia cerdas dan suka mencela diri sendiri, dan juga biasanya memiliki komentar cerdas. Dan orang-orang tertawa. Orang-orang selalu tertawa, bahkan jika mereka tidak mengerti atau tidak memperhatikannya.

Ha ha.

Ketika laki-laki itu berusia lebih muda, seorang laki-laki muda yang sebenarnya, dia dibawa ke kantor mewah dan disuruh duduk di depan seorang lelaki tua yang cemberut. Lelaki tua itu mengajukan pertanyaan kepadanya dan dia menjawab panjang lebar, kadang bertele-tele. Dia diberi serangkaian tes sementara pria itu menulis dengan wajah tetap cemberut.

Seminggu kemudian dia kembali, dan lelaki tua itu memberinya laporan terperinci, semuanya diketik dengan professional dengan kop surat resmi. Laporan itu mengatakan cara bergerak laki-laki muda itu salah. Cara berbicaranya salah. Cara dia berhubungan dengan orang lain dengan menghindari tatapan mereka, kehilangan yang tersirat, tidak menyadari sudah membuat obrolan kosong ... salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun