kau pikir aku tidak ingat
tapi anak-anak tak lupa hal-hal ini
bak es krim dari kulit kacang
tujuh belas karton telur di belakang kompor
aku ingat
bayangan awal musim kemarau
tirai vitrage sangkut di patung onyx
aku ingat
payudaraku tertutup linen
ujung jarimu menyenggol tubuhku
jangan tutup matamu sekarang
aku menelan keringat malam
dari cangkir kaleng untuk melindungmu
sepanjang tahun-tahun
berpura-pura aku naik balon udara panas
di bali
aku tak ingat
semuanya:
penyangkalan dimulai dari bersembunyi
aku ingat
hal-hal kecil
sebotol minuman bersoda
tabir surya terjerat di ujung kuku
tidak semua, tapi cukup
untuk mimpi matahari dengan lampu menyala
bagaimana lagi
memboroskan kenangan hingga terlupakan
seperti krim ke dalam kulit?
bagaimana lagi berkata
aku bisa menyentuhmu di mana aku mau
dan bersungguh-sungguh?
Bandung, 3 September 2022