Matahari panas menyengat dari atas, dan dia menutupi matanya dengan tangan kanan, menunduk ke jalan berkerikil. Segumpal debu berterbangan dari jalan melewati bukit yang jauh di cakrawala, mendekat dengan cepat.
Dia mulai berjalan, menyeringai pada kemungkinan yang diberikan kepadanya dengan nama barunya dan mengatur ulang kehidupan.
Tatapan sekilas ke bawah mengungkapkan darah kering di punggung tangan kirinya. Semuanya akan sempurna kali ini, asal saja dia bisa menghapus darah itu dari tangannya sebelum mobil itu tiba.
Bandung, 3 September 2022