Setelah makan malam yang lezat di restoran favorit saya, saya menyadari hanya akan ada dua puluh ribu yang tersisa di dompet saya setelah membayar apa yang saya makan dan minum.
Hari semakin gelap dan saya memutuskan untuk berolahraga dengan berjalan kaki dari restoran ke bank untuk mendapatkan uang tunai sebanyak mungkin dari mesin ATM.
Ketika saya kembali ke mobil, saya ditunggu oleh tiga preman yang lebih muda, lebih besar dan lebih kuat dari saya. Salah satunya mempunyai bekas luka sepanjang lima belas sentimeter di pipi kirinya. Yang lain memiliki tato di sekujur badannya dan yang terakhir memakai penutup mata hitam dari kulit di mata kanannya.
Rata-rata tinggi mereka lebih dari seratus delapan puluh sentimeter dengan berat badan tak kurang dari seratus dua puluh kilogram. Mereka memojokkanku di tepi trotoar tanpa ada orang lain yang terlihat dan tanpa jalan keluar. Hanya ada satu hal yang harus dilakukan.
Say membuka masker dan batuk sekeras-kerasnya tiga kali dan kemudian berkata,
"Siapa di antara kalian yang ingin menjadi yang pertama merasakannya. Saya akan mengalahkan kalian, dan jika tidak, virus Covid yang akan melakukannya. Hei! Kalian mau lari ke mana?"
Bandung, 28 Agustus 2022