Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jentera Semesta

28 Agustus 2022   13:40 Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Greg Rakozy on Unsplash 

Rintik hujan turun dengan lembut mendesis dan mendesah. Setiap tetes hancur seperti berlian ketika menabrak permukaan planet bumi, meluncur meninggalkan jalan menyilaukan mengarah kembali ke kegelapan. Melalui kabut malam, lampu-lampu kota terlihat bersinar muram. Udara dipenuhi dengan antisipasi untuk menghadapi yang akan terjadi selanjutnya, meninggalkan misteri dan kegelisahan di belakangnya.

Alam semesta memiliki intinya, segala sesuatu memancar keluar darinya, bahkan jika inti itu berada di luar visi dan imajinasi kita. Seolah-olah murni teoretis. Karena itu adalah ruang di luar apa yang dapat kita lihat, kita asumsikan sebagai titik nol mutlak.

Kecuali untuk hukum fisika yang paling mendasar, ia tidak memiliki arti atau tujuan. Namun, kita tahu ini tidak benar, karena banyak objek menakjubkan yang mengambang di luar angkasa. Membuat kosmos berdetak seperti mesin yang tidak pernah berakhir, berputar seirama denyut, berdebar selaras dengan bintang-bintang yang memenuhi langit.

Aku berdiri di sana, mengagumi kemegahan langit malam dan keagungan surga yang memenuhi sudut pandanga, rasanya seperti waktu melambat, memberiku kesempatan untuk bernapas sekali lagi.

Bandung , 28 Agustus 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun