Ke mana pun June menoleh, hanya kucing yang dilihatnya. Menatapnya melalui jendela dapur, mengintip dari bawah mobil, dan memandangnya melalui pagar tanaman perdu. Tubuh meliuk dan tatapan kejam tak kenal ampun, mereka mengingatkannya pada saudara perempuannya.
June si lugu dan Missy si pemberontak. Anjing dan kucing.  Odie dan Garfield. June si bodoh penyayang dan kabur secepat kilat. Missy pemarah galak tukang gigit yang berubah-ubah.
June tidak pernah keberatan sampai dia mempunyai putri yang dia panggil 'Cantik' dan 'Manis', lebih sering daripada 'Lea'. Namun ketika Lea pergi, June berlari menembus kobaran api penyesalan karena memberi putrinya nama yang begitu halus dan lembut, bukan nama yang kuat gagah bermakna.
Hal yang tak akan pernah terjadi pada Missy. Missy akan melahirkan kucing liar galak dan tangguh dengan nama seperti Adam atau Akbar. Missy akan memiliki empat atau lima anak, dan mereka semua akan selamat, menjajah taman bermain dan mengalahkan cacar, menggaruk habis jalan dengan cakar mereka untuk melalui masa kanak-kanak.
June menatap perutnya yang bergaris macan dengan bekas luka dan kerutan ketika Lea meregangkannya.Â
Jika dia adalah Missy, dia akan melakukannya lagi. Menghadapi sakit dan memuntahkan lebih banyak bayi, terus maju. Dia tidak akan gentar memakai gaun longgar, bergantian langkah tujuan antara jendela dan cermin, menatap dirinya sendiri.Â
Mencari rupa kucing.
Bandung, 28 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H