"Mama Rano, bagaimana kabarmu?" terdengar suara menyapa.
Dia membuka matanya lebar-lebar untuk melihat siapa itu. Mak Linda dan anak gadisnya.
"Baik, bagaimana dengan kalian?"
"Kami baik-baik saja," jawab Mak Linda.
Linda membuang muka saat mata mereka saling bertemu. Mama Rano menggelengkan kepalanya dengan takjub. Sejak kapan dia punya masalah dengan anak ini? pikirnya.
Dia menepuk kedua telapak tangannya dan melambai pada Mak Linda sambil terus berjalan menuju jantung kompleks rusunawa.
"Mak, ngapain sih, Mamak baik-baik sama dia?" tanya Linda sambil menepuk pundak emaknya.
"Gimana, sih? Emak nyapa dia karena dia tetangga baru kita. Emangnya kagak boleh?"
"Dia itu kan mantan orang kaya sombong. Coba tadi Mamak enggak negor duluan, noleh aja enggak. Kita orang miskin kagak dianggap sama dia, Mak. Sebagai orang baru, seharusnya dia yang duluan nyapa kita, bukan Mamak yang negor dia!"
"Halah! Linda, kamu tahu apa, sih? Yang Mamak tau, kalau tinggal di sini ya sama aja sama kita. Mana tahu Mamak kalau dia mantan orang kaya?"