Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kusam Kini

7 Agustus 2022   23:58 Diperbarui: 8 Agustus 2022   00:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kusam, siang, beku,
cahaya redup
kusam, tubuh, kini kaku
hati yang terbelenggu menderita

kusam, bayangan ruang
siluet duka lara
kusam, kegelapan yang beruban
bayangan penyesalan gundah

kusam, api, dan nyala unggun
cahaya kemerahan surga,
kusam, nyala api kita zina
dan neraka yang menunggu di jurang

kusam, aktor, panggung
kusam, bintik berbulu tertangkap cahaya,
kusam, halaman berjajar rapi
kusam, nada penyanyi

kusam, senja dan fajar, kusam
kusam, Desember dan Juli,
kusam, malam pagi, tumpul
kusam, setiap centang berbunyi

kusam, keinginan dan mimpi, layu
meneriakkan kutukan lanun hantu
bosan, jiwa, semburat lembayung, malu
sorot cahaya jatuh pada mobil jenazah lalu

Bandung, 7 Agustus 2022

Sumber ilutrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun