Tara tersenyum melihat apa yang ada di hadapannya. Lagi-lagi dia menunda untuk membongkar pembungkusnya. Dia masih ingin menikmati momen itu, tetapi mungkin sekarang sudah waktunya untuk melanjutkan lebih jauh lagi.
Saatnya untuk maju, apapun yang akan terjadi kemudian, setelah begitu banyak kekecewaan. Padahal semua orang mengatakan kepadanya bahwa ada orang-orang yang berhasil mendapatkan apa yang kini berada dalam genggamannya.
Mungkin benar, pikir Tara. Tapi itu tidak menghilangkan tahun-tahun penuh kesengsaraan dan keraguan diri.
Dengan itu dia mengambil ciptaannya yang paling berharga untuk saat ini. Hal yang dia pikir tidak akan pernah terjadi.
Itu adalah buku pertamanya, baru tiba dari penerbit.
Bandung, 1 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H