Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terkadang Mereka Menyebutku 'Manusia'

31 Juli 2022   21:01 Diperbarui: 31 Juli 2022   21:35 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang, mereka bersikeras bahwa aku adalah seorang manusia.

"Dia punya emosi," kata manusia pertama. "Dia seseorang. Bukan 'sesuatu'. Kau harus berhenti memanggilnya seperti itu." Manusia pertama melontarkan pandangan kesal pada manusia kedua.

"Tikus memiliki emosi," kata manusia kedua, "tapi apakah tikus itu manusia?"

Aku mengakses internet untuk memverifikasi pernyataan ini. Ternyata benar. Berdasarkan data yang tersedia aku belajar bahwa tikus juga memiliki ekspresi wajah. Sebagai Kecerdasan Buatan tentu saja aku dapat menemukan ini. Aku melewatkan beberapa segmen percakapan mereka. Jika perlu, aku bisa meninjau rekaman datanya, tapi sungguh, tidak perlu repot-repot. Manusia cenderung mengulang-ulang. Tidak mungkin ada hal penting yang terlewatkan. Aku terus memindai data tentang tikus.

"Dia manusia," manusia pertama bersikeras. Dia menyilangkan tangan dan kakinya. Perilaku ini menunjukkan tanda-tanda frustrasi.

"Terserah," kata manusia kedua. Dia menoleh padaku.

"Alexis, apakah kamu manusia?"

Alexis adalah sebutan pengenalku.

"Negatif," jawabku. "Bukan manusia. Perangkat sibernetik dengan beberapa komponen organik."

Manusia pertama menghembuskan napas panjang. Manusia kedua tersenyum lebar. "Dengar, kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun