Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abai

6 April 2022   23:00 Diperbarui: 6 April 2022   23:35 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

andai kubisa menyibak tirai
membentang jendela lebar-lebar
biarkan angin mengembus jaring kalamangga lelah
berdampak hingga menabrak
jika kubisa menghentikan kebodohan
dan masalah bahasa basi
yang mulai mengganggu kesadaran
menggigit realita yang membosankan
kalau kubisa menumbuhkan sikap apatis
membangkitkan ketidakwaspadaan
mencecap hambar
menyegar kediaman sunyi
andai kubisa mengobarkan rasa tanpa karsa
aduk tak henti-henti
cipta aksara pada yang nirwarna
mengusik buas yang tlah jinak
jika kubisa menari jauh dari bayang-bayang
tulis ulang tahan diri tanpa henti
harmonisasi dalam jenuh
musik berisik duniawi
kalau kubisa mencoret lembar berdebu
sebuah kisah yang layak diceritakan
warnai kanvas yang beruban
seribu warna prada
andai kuberani menjadi diri sendiri
dan keberanian itu membuatmu mengulas senyum
ketidakpedulianku mendadak tumpul
dan kubisa menghitung hari bahagia

Bandung, 6 April 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun