hashish mengacak otak
dilempari batu dari pikiran
seperti hantu
memakan semua di jalan
dengar dan perhatikan
timbang dan hakimi
hasish menghancurkan
cobalah dan rasakan
pria punya selera
tidak pernah menyentuhnya
bersumpahlah demi Tuhan
takkan menyentuh barang haram
anggur jadi teman
tuangkan beberapa bergelembung
betapa lezatnya, betapa manisnya!
Jangan pernah berpisah
anggur dijual tunai
dibayar dalam sen
hasish bahkan tidak bisa dijual
secara kredit utang
bakar rumput mabuk
dalam dua sesapan
tidak akan melihat langsung
kacau igau meracau
gembiralah dengan cawan
dan hindari hashish
bagai kalajengking
sengatnya penuh mendendam
mengikat kaki membelenggu lengan
bukanlah khamar
yang membuat mata berbinar
masalah memburuk
sebaik berhenti
rumput menebang singa
tak punya kesempatan untuk melawan
membuatmu bangkrut
melepas baju telanjang dada
keberuntungan terbalik
tetapi semuanya hilang - belum.
dunia berputar malas
sebelum membunuhmu
bangkitlah dan bunuhlah
untuk semua kesalahan
buang jauh dari hati
tuangkan anggur untukku
daku 'kan lantun pujian
busa di cangkir
usir kemalangan
semua berseru:
keindahan dalam cawan!
putri anggur terpesona
setiap kali dia datang
tiada yang lebih indah
lebih indah di bibir
hashish sedih anggur senang
pujian jatuh pendek saja
wahai juru minum
berikan daku putri kendi
buang khawatir undang sukacita
bangkitlah! cepat buat cangkir berbusa
saat malam tiba
bawa lilin dan nyalakan
bangun pagi hari
baring di rumput bawakan tikar
dan aturlah
putri anggur gadis perawan
menawan dan pemalu
ingin mencicipi
mahar seratus dinar
mengembara di segala iklim
mencari minaret dan biara
seorang pengembara menjualnya
hei, kembara! daku berkata
aku sudah mencarimu
membawa pelamar gadis
dia berbalik dan berkata
ahlan seratus sambutan
Anda dapat membawanya
jika menunjukkan mahar
daku bayar tanpa basa-basi
puas mungkin
kubawa anggurku pergi
dan hampir tidak bisa menahan diri
menuntut aromanya
tunduk pada pesona
ikhwan, kamu menyakitiku---
ke mana kamu pergi?
kembalikan cintaku
taruh dia di antara kita
daku si pemabuk anggur puisi
bersenang-senang selagi cawanku terisi
kebanggaanku ayat-ayat kuterbitkan
imanku - anggurku -
takkan pernah kutinggalkan
penolakanmu sia-sia sebagai manusia
jadi isi cawanku sekali lagi
Bandung, 3 April 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI