Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Imanku, Anggurku

3 April 2022   09:00 Diperbarui: 3 April 2022   09:28 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hashish mengacak otak
dilempari batu dari pikiran
seperti hantu
memakan semua di jalan

dengar dan perhatikan
timbang dan hakimi
hasish menghancurkan
cobalah dan rasakan

pria punya selera
tidak pernah menyentuhnya
bersumpahlah demi Tuhan
takkan menyentuh barang haram

anggur jadi teman
tuangkan beberapa bergelembung
betapa lezatnya, betapa manisnya!
Jangan pernah berpisah

anggur dijual tunai
dibayar dalam sen
hasish bahkan tidak bisa dijual
secara kredit utang

bakar rumput mabuk
dalam dua sesapan
tidak akan melihat langsung
kacau igau meracau

gembiralah dengan cawan
dan hindari hashish
bagai kalajengking
sengatnya penuh mendendam
mengikat kaki membelenggu lengan

bukanlah khamar
yang membuat mata berbinar

masalah memburuk
sebaik berhenti
rumput menebang singa
tak punya kesempatan untuk melawan

membuatmu bangkrut
melepas baju telanjang dada
keberuntungan terbalik
tetapi semuanya hilang - belum.

dunia berputar malas
sebelum membunuhmu
bangkitlah dan bunuhlah

untuk semua kesalahan
buang jauh dari hati
tuangkan anggur untukku
daku 'kan lantun pujian

busa di cangkir
usir kemalangan
semua berseru:
keindahan dalam cawan!

putri anggur terpesona
setiap kali dia datang
tiada yang lebih indah
lebih indah di bibir

hashish sedih anggur senang
pujian jatuh pendek saja
wahai juru minum
berikan daku putri kendi

buang khawatir undang sukacita
bangkitlah! cepat buat cangkir berbusa
saat malam tiba
bawa lilin dan nyalakan

bangun pagi hari
baring di rumput bawakan tikar
dan aturlah

putri anggur gadis perawan
menawan dan pemalu
ingin mencicipi
mahar seratus dinar

mengembara di segala iklim
mencari minaret dan biara
seorang pengembara menjualnya

hei, kembara! daku berkata
aku sudah mencarimu
membawa pelamar gadis

dia berbalik dan berkata
ahlan seratus sambutan
Anda dapat membawanya
jika menunjukkan mahar

daku bayar tanpa basa-basi
puas mungkin
kubawa anggurku pergi
dan hampir tidak bisa menahan diri

menuntut aromanya
tunduk pada pesona

ikhwan, kamu menyakitiku---
ke mana kamu pergi?
kembalikan cintaku
taruh dia di antara kita

daku si pemabuk anggur puisi
bersenang-senang selagi cawanku terisi
kebanggaanku ayat-ayat kuterbitkan

imanku - anggurku -
takkan pernah kutinggalkan
penolakanmu sia-sia sebagai manusia
jadi isi cawanku sekali lagi

Bandung, 3 April 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun