Aku mempertanyakan tentang hidupku. Apa yang aku lakukan? Ke mana aku pergi?
Itu membingungkan dan aku tidak punya jawaban.
Aku pernah menjadi tempat. Aku telah melakukan banyak hal, tetapi apa artinya?
Aku tidak sendirian, tapi bukan itu masalahnya. Hidupku seolah tergantung pada gantungan baju dari kayu. Tidak ada apa pun di sekitarku yang memiliki relevansi. Hanya detak jam yang memberi tahuku bahwa hidup berlalu, tapi hari, bulan, dan tahun tak pernah masuk dalam hitungan.
Aku mencari dalam ingatanku momen-momen yang seharusnya menandakan titik balik dalam kehidupan dan tidak menemukannya.
Aku tidak meminta banyak. Aku tidak berharap atau mencari ketenaran atau tempat khusus di bawah sinar mentari. Aku tahu tempatku sebagai mitra dan sahabat yang terpercaya dan setia. Satu untuk diperhitungkan. Seseorang yang harus dipandang sebagai teman sejati.
Teman datang dan pergi, namun aku tak berubah. Seharusnya itu membuatku cukup puas.
Tapi tidak.
Jadi aku mempertanyakan tentang hidupku dan dengan mengambil kesimpulan.
Hidupku rata-rata. Tidak unik. Tidak luar biasa. Tapi sesuai dengan panggilanku.