aku kehilangan mata
di hari aku melihatnya
putih di muka meja logam terang
imaji membakar kornea
tak berguna untuk yang lain
mempertahankan kesan terakhir dan terlama
menempel di sel-sel seperti kanker berlemak
korban pertama
aku kehilangan kaki
yang berikutnya pergi
dalam gelap goyah tersandung
tarian terakhir gandrung
hening berkabut
hanyut ke mana melarung?
aku kehilangan tangan
mencakar tanpa henti
sampai hanya jatuh luruh
hampir berharap mereka terus
namun tidak: lelah, tak manusiawi
tak bergerak
tak lagi menjangkau
aku kehilangan kulit
terlupa bagaimana merasa
isi nyali terburai
meninggalkan jejak berbau
aku kehilangan kepala
yang terakhir lepas
berputar ke segala penjuru
di bawah tangga spiral hitam
jika berjalan cukup jauh
ada ruang di bawah
dingin kaku putih
-klinis
tidur sunyi
hatiku?
tlah lama hilang
matang di panggang
Bandung, 22 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H