Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kursi Panas

19 Maret 2022   08:15 Diperbarui: 19 Maret 2022   08:25 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
focusedcollection.com

Aku tidak suka mendengar orang yang berbicara di meja sebelahku.

Dia bohong.

Ya, aku tidak mencoba mendengar orang yang berbicara di meja sebelahku.

Tunggu ... ini juga bohong.

Setidaknya, daya ingatku buruk. Namun, ada percakapan yang kudengar yang tak hendak menghilang, bagai denging nyamuk di kamarku ketika aku mencoba untuk tidur.

"Itu salah," kata pria itu.

Wanita yang duduk di sampingnya memegang lengannya. Dia mengatakan sesuatu yang terlalu lembut untuk kudengar. Gaunnya bagus. Mereka berdua sedikit lebih muda dariku. Logat Glodok yang kental.

"Kalau perempuan duduk di kursi dan kemudian bangun, kursinya panas," lanjut pria itu. "Jadi, laki-laki tidak boleh duduk di kursi itu. Dia harus menunggu sepuluh menit."

Pada saat inilah, aku tahu aku tidak akan berhenti menguping. Aku miring ke samping lebih dekat ke meja mereka.

"Mengapa?" desah wanita itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun