Tak banyak yang tahu bahwa ketika Amerika Serikat melibatkan diri dalam perang saudara di Vietnam, pasukannya juga melakukan operasi militer rahasia di negara-negara tetangga Vietnam.Â
Laos adalah negara pertama yang menjadi sasaran amukan AS pada tahun 1964 atas perintah rahasia Lyndon B. Johnson tanpa sepengetahuan Kongres dan Senat. Penerusnya, Richard Nixon memperluas Perang Vietnam ke Kamboja. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14.
Operasi Sarapan dengan Menu Bom
Pesawat-pesawat pembom B-52 dialihkan dari sasaran Vietnam Selatan untuk menyerang kamp-kamp basis komunis yang dicurigai dan daerah pasokan di Kamboja untuk pertama kalinya pada hari Selasa, 18 Maret 1969. Â Presiden Nixon menyetujui misi tersebut-yang secara resmi disebut Breakfast Operation (Operasi Sarapan)-pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional tanggal 15 Maret. Misi ini dan serangan B-52 berikutnya ke Kamboja yang lebih dikenal sebagai Operasi 'Menu'.
3.630 penerbangan ke Kamboja menjatuhkan 110.000 ton bom hingga April 1970. Pengeboman Kamboja ini dan semua operasi 'Menu' lanjutan dirahasiakan dari publik Amerika dan Kongres AS karena Kamboja seolah-olah netral.
Untuk menjaga kerahasiaaan, sistem pelaporan yang rumit dibuat di Pentagon untuk mencegah pengungkapan pengeboman. Meskipun New York Times membocorkan kisah pengeboman rahasia ini pada Mei 1969, hanya sedikit reaksi publik yang berkaitan dengan operasi ini.
Alasan Amerika Serikat Membom Kamboja
Nixon yakin Vietnam Utara mengangkut pasukan dan perbekalan melalui Kamboja ke Vietnam Selatan. Dia berharap, dengan membom jalur pasokan di Kamboja akan melemahkan musuh Amerika Serikat.
Pemboman Kamboja berlangsung hingga Agustus 1973. Sementara jumlah pasti korban Kamboja masih belum diketahui, sebagian besar ahli memperkirakan bahwa 100.000 orang Kamboja tewas dengan tambahan dua juta orang kehilangan tempat tinggal. April 1970, Presiden Nixon memerintahkan pasukan Amerika Serikat untuk menduduki sebagian Kamboja. Nixon mengklaim tindakan itu diperlukan untuk melindungi penarikan pasukan Amerika Serikat dari Vietnam Selatan.