Begitu dia mencapai usia 70 tahun, Zaskia menyadari bahwa tiba-tiba saja dia tak lagi alergi terhadap kucing.
"Memang sebuah keajaiban," kata spesialis alerginya tanpa nada dendam atau skeptis. "Kami tidak bisa menjelaskannya. Mungkin ada hubungannya dengan perubahan hormon."
Suaminya adalah seorang pecinta kucing ketika mereka berkenalan, dan suaminya mengorbankan kucingnya demi dia. Setelah pengorbanan itu, hanya sedikit yang bisa dia tolak.
Mereka memiliki pernikahan yang wajar, dua anak, dan tidak ada kejutan sampai Alain, tiga hari setelah pensiun dari perusahaan asuransi, mengatakan bahwa dia ingin menjadi seorang wanita.
"Ada apa dengan pria yang tiba-tiba ingin menjadi wanita?" Zaskia meratap melalui telepon kepada sahabatnya. "Apakah memang sekarang sedang tren?"
"Tentu saja tidak, sayang." Temannya berbicara dengan lembut. "Selalu ada pria yang ingin menjadi wanita dan wanita yang ingin menjadi pria. Tapi tentu tidak benar kalau ada yang jadi dua-duanya sekaligus, jika kamu tahu apa yang kumaksud."
Setelah Alain pergi ke dalam kehidupan barunya yang viral---anak-anak membanjirinya dengan hadiah dan uang--- Zaskia memiliki banyak ruang dan waktu.
Jadi dia membeli seekor kucing. Bicara tentang kehidupan baru! Alain telah bermurah hati dalam pembagian harta gono-gini sehingga dia mampu membeli apartemen yang bagus di sisi barat taman. Kucingnya, seeokor persia putih, adalah silsilah kucing pesek dengan kaki mungil. Dia mendapatkannya---sebagai kucing dewasa---dari seorang penangkar ternama.
"Itulah yang mereka lakukan," dia menjelaskan kepada sahabatnya, "ini seperti Indonesia Mencari Bakat, kamu tahu? Mereka memilih beberapa kucing untuk dilatih untuk pertunjukan dan kemudian hanya satu atau dua yang muncul di tahap final. Punya yang ada final. Aku punya opsi untuk membiarkannya berkembang biak, kalau aku mau."
Namanya Mozart, tidak pakai Wolfgang, tidak pakai Amadeus.