Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Makhluk Lupus dalam Bus

9 Maret 2022   23:03 Diperbarui: 9 Maret 2022   23:05 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
celebrity.okezone.com

kemudian melihat dia di trotoar
kursus kilat
ciuman manis
dalam bis
di lantai
sebuah buku dan bulu ayam
kaki direntang tarik perhatian
pikiran meraung seperti led zeppelin
lorong
abstrak

kaki akar sebuah kata
kepala penghapus
tiada bayangan tanpa bayangan

aku melihat dia di halte bus
tubuh gendang timpani disikat sapu lidi
seluruh tubuh seekor beruang panda
mafia tak bermotor
lubang tikus yang menyedihkan
di sana dan kemudian di sini
dandelion meledak asap
aku memanggil dia-mengenalnya
diri rahasianya bagai tenda ditutupi tali kusut

kami berbicara sampai ingatan
menghapus semua kesalahan

di telepon
di dalam pesawat
jari-jariku masuk
jari-jarinya menggantung hingga kering
di bagian belakang kapal perang
kakinya telah menyentuh tanah
tanah membuat mereka yang tak berdaya diberkati

dia mencuci make-up dari wajahnya, selamanya
aku bertanya padanya di dekatku
dia berkata,

"beristirahatlah."

Bandung, 9 Maret 2022

Selamat jalan, Hilman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun