Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Pencuri Mimpi

5 Maret 2022   07:44 Diperbarui: 13 Maret 2022   07:23 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Stockadobe/

Dia duduk, menatap kedua anaknya sendiri yang tertidur lelap. Mata mereka diam dan tampang mereka serius.

Dia membelai pipi mereka sambil membiarkan mimpi yang dicurinya diputar ulang dalam pikiran mereka secara telepati. Mata mereka mulai berkedut dan dia merasakan jiwanya melunak, menyaksikan wajah anak-anaknya yang tertidur menjadi berseri.

***

Kembali ke dunia kita, seorang ibu memasuki kamar tidur anak-anaknya. Dia membuka tirai dan bertepuk tangan. "Bangun-bangun! Gordi, Galina, bangun dan sarapan!"

Dua pasang mata kecil yang masih mengantuk berkedip.

"Apakah kamu bermimpi indah?" si ibu bertanya kepada Gordi.

Bocah itu menatap kosong. "Aku bermimpi seorang pria mengerikan berbaju hitam duduk menatapku!"

"Itu hanya mimpi buruk sayang."

Gordi menjawab. "Dia memakai jubah-"

Galina menyela, "dan topi tinggi. Laki-laki yang mengerikan!"

"Betul, itu dia!" kata Gordi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun