Jika ditinjau dari segi bentuknya, kalimat dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang proposisinya satu dan karena itu predikatnya pun satu, atau dianggap satu karena merupakan predikat majemuk. Jadi, kalimat seperti
1. Dia bekerja di kantor camat.
2. Mereka makan dan minum di kedai itu.
adalah kalimat tunggal dengan predikat bekerja dan makan dan minum. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu proposisi sehingga mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan suatu kesatuan. Karena sifat itu, maka kalimat majemuk selalu berwujud dua klausa atau lebih. Jika hubungan antara klausa yang satu dengan klausa yang lain dalam satu kalimat itu menyatakan hubungan koordinatif, maka kalimat macam itu dinamakan kalimat majemuk setara.
Jika hubungannya subordinatif, yakni yang satu merupakan induk, sedangkan yang lain merupakan keterangan tambahan, maka kalimat macam itu dinamakan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh kalimat majemuk setara:
3. Dia pergi dan anaknya mulai menangis.
4. Saya bersedia mebahasnya, tetapi dia menolak.
5. Kita pergi sekarang atau kita akan kehabisan tiket.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
6. Dia pergi sebelum anaknya menangis.
7. Saya bersedia membahasnya meskipun dia menolak.
8. Dia jatuh sakit karena kurang tidur.
9. Peserta yang nilainya rendah harus diuji kembali.
Seperti dapat dilihat pada contoh di atas, kalimat majemuk setara biasanya dihubungkan oleh kata tertentu seperti dan, tetapi, atau. Sebaliknya, kata yang menjadi penyambung dalam kalimat majemuk bertingkat adalah kata sambung seperti sebelum, meskipun, karena dan penanda relatif yang.
Kalimat juga dapat dilihat dari segi maknanya.
Ada kalimat deklaratif atau kalimat berita, kalimat interogatif atau kalimat tanya, kalimat imperatif atau kalimat perintah, kalimat eksklamatif atau kalimat seruan,  dan kalimat emfatik atau kalimat penegas.
Dari namanya saja sudah tampak makna macam-ragam kalimat itu: kalimat berita menyampaikan berita pernyataan, kalimat tanya mengajukan pertanyaan, kalimat perintah memberikan perintah kepada yang bersangkutan, dan kalimat seruan mengungkapkan perasaan keheranan atau kekaguman atas sesuatu yang disertai kata tertentu seperti alangkah atau bukan main.
10. Alangkah indahnya lukisan-lukisan karya Basuki Abdullah.
11. Bukan main ramainya kota Jakarta.
Kalimat penegas memberikan penegasan khusus kepada pokok pembicaraan. Karena ada penegasan khusus itu, maka kalimatnya pun berubah sehingga yang tadinya menjadi subjek, sekarang menjadi predikat. Bandingkan kalimat biasa (12.a dan 13.a) yang berikut dengan kalimat penegas (12.b, 13.b).
12.a. Dia membocorkan rahasia itu. (S-P)
12.b. Dialah yang membocorkan rahasia itu. (P-S)
13.a. Buruh pabrik baja mulai berunjuk rasa. (S-P)
13.b. Buruh pabrik bajalah yang mulai berdemonstrasi. (P-S)