Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cantik

26 Februari 2022   21:18 Diperbarui: 26 Februari 2022   21:22 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

letakkan tanganmu di sisi tubuh
luruskan tulang belakang
jadikan tongkat yang menjepit
ke peta yang luas

tekuk lenganmu di siku saja
angkat tangan di depan dada
telapak tangan ke atas
satukan keduanya
kelingking ke kelingking
pergelangan tangan dan pergelangan tangan

rasakan denyut nadimu di kedua tangan
keritingkan jari ke atas
membuat mangkuk sendiri
seperti dalam dolanan  anak
seperti dalam memohon doa

biarkan kosong, mangkuk ini
jangan lampirkan apa-apa
tidak ada jenis kelamin
tidak ada nama
tidak ada inersia
metafora
hanya udara

timbang, putar, diamkan, berharap penuh
berikan satu-satunya hasrat keinginan
satu pagi
musim kemarau
di danau
senyum terakhir ibumu
sepetak kulit halus lembut
gigi bengkok
musim cengkeh terakhir

saat keinginan instan gelap murni
sebelum film diputar
ketika kita semua
orang asing
di luar tatapan terkunci ke depan
ketika kita semua tahu kegelapan
satu sendok teh akhir
saat harapan dalam tangkup tangan hampa
saat kita melihatnya penuh

itu saja


Bandung, 26 Februari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun