Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rongsok

17 Februari 2022   14:29 Diperbarui: 17 Februari 2022   14:30 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
metro.sindonews.com

lapangan timbun rombengan
berat, menggoda iman, karena
harus melakukan sesuatu dengan itu semua
memutuskan apa yang kita lihat
dan tidak kita lihat
harus mengobrak-abrik rinciannya
beberapa terang benderang
baja poles krom berkilauan

dan memilah apa dari apa
di antara palet datar dan tumpukan di sini
kami pikir ada.

Di antara bodi tanpa pintu
bagian penyok berkarat
sekali pakai, mempertimbangkan
hal-hal yang penting:

dinamo, kanvas kopling, rotor,
mati untuk selamanya
atau nyari ? di sini
ruang liminal  antara digunakan dan tidak digunakan
lihat jenis yang ku ambil bagian
pikiran melintas pada apa
yang sudah dilihat

blok mesin yang pernah menahan mobil diam di tempat
melihatnya bekerja lagi
membayangkan knalpot pada hari yang dingin menghilang

bergandengan tangan di tepi kuburan,
antisipasi panas udara hasil pembakaran
sistol dan diastol
kinetik gerak dan kecepatan
satu-satunya taruhan dalam banyak
sebagian orang
tahu kita ada di sini

Bandung, 17 Februari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun