Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi Rumah Kaca

15 Februari 2022   14:00 Diperbarui: 15 Februari 2022   14:01 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 II. Puisiku Menyembunyikan Laut

menahanku sesak ke dalam paru-paru
katakan padaku alam semesta
bukan lagi alam semesta bagi kita

katakan gravitasi
kekuatan yang lebih kuat dari semuanya
menahan kita tetap di sini, menang akhirnya

terakhir kali aku melihatmu
aku ingat kepang kuda
apa perbedaan antara kamu dan matahari?
'ku ingat cahaya. 'ku ingat cahaya!
ingat tawa
ingat hidup

duka adalah hamparan arang panas membara di telapak kaki
beri waktu satu detik
hanya butuh satu detik
hanya butuh sedetik
untuk luka datang membara saat kita berhenti

aku belajar menyembunyikan laut di balik bola mata
ketika seorang teman meminta mengatakan sesuatu tentang obituari
dan kami memberi tahu mereka bagaimana kamu dulu berdoa
selalu
dan doa-doa itu terjawab sembilan tahun kemudian

aku belajar menyembunyikan laut di balik kata-kata
ketika kaum papa bercerita tentangmu,
menyanyikan cintamu untuknya,
tetapi bersembunyi di hutan cemara ketika dia datang
atau bagaimana kamu hampir menjadi seorang bidadari
atau bagaimana namamu bisa menjadi Kunti

aku belajar menyembunyikan laut di dalam nadi
ketika mendapatkan kabar baik dan ingin berlari ke pelukan
dan meneriakkannya membuatmu bangga,
membuatmu bahagia.

aku belajar menyembunyikan laut di belakang malam
pada hari-hari kenangan yang tersesat datang berkibar
bau asap knalpot mobil di malam hari

aku belajar untuk menyembunyikan laut di derai air mata
di malam hari ketidakhadiranmu
menggigil dan menggigit tulang

aku hanya belajar menyembunyikan laut
atau waktu untuk berduka
hari ini, aku berhenti berlari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun