Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kini dan Sekarang

12 Februari 2022   20:32 Diperbarui: 12 Februari 2022   20:52 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita yang hidup dalam keabadian, yang berani, membarui kehidupan. Kita tak pernah berhenti berubah, bukan untuk diri kita sendiri, bukan untuk satu sama lain.

Alam semesta mekar dan kita tidak bisa menghentikannya. Bahasa berubah dan aku berubah dan kamu juga berubah. Dan sekarang aku mendengar suara-suara masa lalu, suara sayup setengah hening. Suara-suara yang menghilang saat segala sesuatunya berubah lagi dan lagi dan kemudian, lagi.

Dan sekarang inilah yang kita gunakan. Dan sekarang ini suara kita. Dan sekarang kita telanjang. Dan sekarang kita berbusana dengan kerah tinggi. Kemudian tanpa kerah.

Dan mode terus bergulir. Segalanya berubah, tidak seperti musim tetapi seperti bintang, bergulir dalam pola yang terus berubah melintasi langit.

Dan pada suatu titik waktu, aku mengenalmu. Aku tahu kita terhubung dan dihidupkan dalam jaringan. Kita masih baru dan terbang melalui asemesta yang kita buat.

Kemudian terlalu banyak manusia. Kemudian wahana luar angkasa. Kemudian pendudukan planet, perjalanan panjang dan tidur panjang. Dunia baru.

Kita menyaksikan dari wahana kita saat ganggang dan laba-laba mengubah planet di bawah kita berubah bentuk dari merah menjadi hijau dan biru. Cahaya matahari temaram berubah menjadi musim semi baru.

Kemudian kita mendarat dan mengolah tanah, turun dari ketinggian seperti bidadari fana. Kita lapar dan bekerja dan berdoa ke cakrawala langit baru, tapi kita tetap bertahan. Kita tetap turun, tercabut, kedaluwarsa, dan kemudian kamu pergi untuk selamanya.

Dan aku bersamamu.

Ini adalah petualangan besar terakhir, katamu. Ini yang terakhir. Aku ingin pergi dengan lembut ke dalam malam. Dylan atau Cuincy ME?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun